Friday 18 December 2015

Cerita Liburan - Slime Project

"...Libur telah tiba... Libur telah tiba... Horeeee..." ^^

     Anaknya yang libur, Bundanya yang senang (Yes, gak perlu gedubrakan nyiapin bento box pagi-pagi... ahahahaha).

     Anyway, liburan kali ini karena gak punya rencana liburan (gak nyiapin budget to be exact), maka Bunda yang super kreatif ini akhirnya sibuk browsing sepagian dan berhasil buat list 'school holiday project' supaya si Kakak gak bosan di rumah atau mainan gadget terus (racun youtube is so powerful -sigh-) sekaligus Dedek juga bisa ikutan melatih motorik & have fun (tentunya Bunda jadi punya waktu sedikit... ehehehehe).
     Well, first thing to do for this holiday is... SLIME PROJECT.
Slime?? yuck..! Tapi, kiddos said it must be super fun dan terbukti, selama mereka mainan slimy things itu, mereka ketawa-ketawa geli... So, it is proven fun.
     Jadi, readers... here's the recipe to make your own SLIME (recipe source : funathomewithkids.com)


DIY SLIME, buat sendiri slime, kreativitas anak, aktivitas liburan sekolah, aksi kreatif
Kakak & Dedek have a super fun playing SLIME
Bahan :
2 1/4 cup tepung jagung (maizena)
1/2 cup sampo
6 sdm air
pewarna makanan/cat air secukupnya
[kalau tidak punya measuring cup, pakai gelas juga bisa]


Cara Buat :
1. Campur sampo dan pewarna sesuai warna yang diinginkan (contekan beberapa warna yang disukai anak-anak klik di sini)
2. Tuangkan larutan sampo ke wadah berisi tepung jagung, aduk rata.
3. Tambahkan air sesendok demi sesendok hingga tekstur licin dan berlendir (yuck!)
4. Slime yang berlendir dan berkilau is ready ^^
5. Kalau adonan slime terlalu cair, tambahkan tepung hingga kekentalan yang diinginkan, sebaliknya apabila terlalu keras atau kurang berkilau, tambahkan air.


     Super simpel kan?? Anak-anak bisa banget buat sendiri (but under adult supervision ya... terutama biar rumah gak penuh debu tepung).
     Sebetulnya, banyak sekali slime recipe di luar sana. Recipe yang ini dipakai, karena selain aman (mostly slime recipe menggunakan borax), bahan-bahannya juga tinggal comot aja dari rumah (sayangnya sampo Bunda jadi habis gegara eksperimen ini... hiks).
     Review dari slime recipe ini adalah not to good; teksturnya memang slimy, tapi terlalu lengket (perlu bantuan dough cutter untuk bersihin slime yang lengket di meja). Tapi, karena kiddos super happy & gak terlalu merepotkan, resep ini boleh dicoba. Lain kali mungkin kami akan coba slime recipe yang bahan utamanya pakai lem.
     So, Selamat mencoba & have fun with slime.
     See you next time in the next project ^^



[Tulisan ini adalah murni hasil kreasi Dina Julistiana Noorsya. Apabila ingin meng-copy atau men-share konten ini, harap menyertakan sumber referensi. Yuk, Budayakan menulis dengan etika dan bukan mencontek semata! ^^]

Friday 28 August 2015

Sup Udang Suka-suka yang Lezat

Ada kalanya saya terbangun di pagi hari tanpa ide; menu apa yang harus dimasak hari ini dan begitu melongok kulkas pun semakin bingung harus masak apa... nothing's in the fridge!! Oh, noooo....

Well, kalau malas belanja sedang melanda (or u might say, dompet saya kalo dibuka isinya cuma ngengat bukannya uang... hahaha), maka saya akan memanfaatkan apa saja yang ada di kulkas untuk naik ke atas kuali. The good side is tingkat kreativitas saya meningkat lho... Yeiiyy!

Jadi, ini adalah salah satu lagi-lagi resep simpel dengan memanfaatkan bahan yang ada;

sup udang, sup udang jepara, sup udang enak - www.pojokreasitanpabatas.blogspot.com

SUP UDANG SUKA-SUKA

Bahan:
1/4 kg udang ukuran sedang, bersihkan dan kupas kulitnya (sisakan bagian ekor)
10 butir baso ikan, masing-masing belah 2
7 buah wonton siap pakai (beli beku di supermarket atau ganti dengan siomay)
3 batang wortel ukuran sedang (atau 1,5 batang wortel impor), potong-potong sesuai selera
1 batang daun bawang, iris serong halus
1 butir tomat masak, belah 8 memanjang
5 siung bawang merah, iris tipis
3 siung bawang putih, memarkan dan cincang halus
1 sdt garam
1/4 sdt lada
1/4 sdt jahe bubuk
1/8 sdt pala bubuk
1 sdt gula pasir
1 sdm minyak goreng untuk menumis
1,5 lt air

Cara Buat:
- Panaskan minyak goreng di atas panci ukuran sedang, tumis bawang merah dan putih sampai harum.
- Masukkan udang, masak sampai setengah matang, tambahkan 1,5 lt air.
- Masukkan wonton, aduk2 (wonton akan larut di kuah sup; menambah cita rasa seafood, dan membuat kuah sup menjadi kental. Kalau tidak suka kuah kental, penambahan wonton dilakukan bersamaan dengan wortel di akhir waktu masak, tanpa diaduk).
- Tambahkan baso ikan, tunggu sampai mendidih dan baso mengapung
- Tambahkan wortel dan sisa bumbu (lada, garam, pala, jahe, dan gula; tambahkan sesuai selera bila terasa kurang)
- Didihkan soup sekali lagi, taburkan daun bawang dan tomat iris
- Soup udang suka-suka yang lezat siap disajikan.

Jumlah Porsi : 5
sup udang, sup udang jepara, sup udang enak - www.pojokreasitanpabatas.blogspot.com
Sup Udang nan lezat ini cocok untuk menyamankan perut kala demam atau cuaca dingin.

[Resep ini adalah murni hasil kreasi Dina Julistiana Noorsya. Apabila ingin meng-copy atau men-share konten ini, harap menyertakan sumber referensi. Yuk, Budayakan menulis dengan etika dan bukan mencontek semata! ^^]




Thursday 4 June 2015

'Gorengan' Addiction : Martabak Telur Mini

Gorengan...
Dengar kata itu saja rasanya langsung pengen ngemil ya?
Siapa sih, yang bisa menolak gorengan?
Rasaya orang Indonesia sudah pasti sangat familiar dengan jenis makanan yang satu itu; mulai dari lauk goreng, cemilan, sampai nasi pun digoreng. Biarpun termasuk makanan kurang sehat, tapi tampaknya agak sulit ya menolak tawaran si gorengan ini.
Are you addicted to gorengan?
Whether yes or no, kali ini saya mau bagi-bagi resep yang lagi-lagi mudah dan praktis plus sedap, khususnya bagi para gorengan addict. Ini dia....

Resep Martabak Telur Mini, Spring Roll Pastry, Spring Roll Chocoberry

Martabak Telur Mini

Bahan:
4 butir telur ayam ukuran sedang (ganti dengan telur bebek bila suka)
1 buah tahu putih ukuran besar
2 batang daun bawang
1/2 siung bawang bombay, cincang halus
2 siung bawang putih, cincang halus
1 sdt garam
1/4 sdt lada
25 lembar 'spring roll pastry' bentuk persegi ukuran 12,5 x 12,5 cm
(saya menggunakan 'spring roll pastry' agar lebih praktis dan menghasilkan kulit martabak yang lembut. 'Spring roll pastry' biasa di jual dalam lemari pendingin di supermarket. Untuk alasan kepraktisan lain, bisa juga diganti dengan kulit lumpia yang biasa dijual di pasar, tetapi hasilnya akan kurang lembut selain itu kulit lumpia bulat terkadang berjamur dan berlubang di sana-sini).

Cara Buat:
1. Kocok lepas telur ayam dalam wadah.
2. Masukkan bawang bombay, bawang putih, garam, dan lada. Aduk rata.
3. Hancurkan tahu putih dengan garpu, masukkan dalam campuran telur, aduk rata
4. Ambil selembar 'spring roll pastry', letakkan satu sendok makan adonan isi di bagian tengah, lalu lipat 'spring roll pastry' seperti bentuk amplop. Rekatkan ujungnya dengan sisa telur.
5. Ulangi proses ini hingga lembaran 'spring roll pastry' dan adonan telur habis.
6. Panaskan minyak dalam wajan, goreng martabak telur mini hingga menggembung atau berwarna kuning kecoklatan.
7. Martabak Telur Mini siap disantap (hidangkan dengan cabe rawit atau saus sambal).

Resep Martabak Telur Mini, Spring Roll Pastry, Spring Roll Chocoberry

Masih punya banyak sisa 'spring roll pastry' dan ingin buat variasi isi manis? Ini resep tambahan untuk para sweettooth.

Spring Roll Chocoberry

Bahan:
10 lembar 'spring roll pastry'
100 gr coklat masak batangan, cincang kasar (saya sarankan dark chocolate, tapi kalau suka manis milk chocolate boleh juga)
Gula halus (icing sugar) untuk taburan
Topping cair rasa strawberry (produk lokal dengan merek 'Mariza' bisa didapatkan di minimarket terdekat. Atau lebih suka yang fresh made? Campurkan 50 ml air dengan 1 sdm air jeruk lemon, tambahkan segenggam strawberry cincang dan 150 gr gula pasir, masak hingga mendidih dan kental)

Cara Buat:
1. Ambil selembar 'spring roll pastry', isi dengan 1 sdm coklat masak cincang, lipat seperti bentuk lumpia, rekatkan bagian ujungnya dengan air.
2. Panaskan minyak dalam wajan, goreng 'spring roll chocoberry' hingga berwarna kuning kecoklatan.
3. Tiriskan 'spring roll chocoberry' di atas tissue makan.
4. Hidangkan dengan taburan gula halus dan toping strawberry. Crunchy spring roll chocoberry, siap disantap.
(Resep ini bisa dipakai untuk belajar memasak untuk anak lho! Prosesnya super mudah dan hasilnya mereka suka ^^)

Sedang punya waktu banyak dan mau membuat sendiri 'spring roll pastry' alias kulit lumpianya? Ini dia caranya....

Resep Spring Roll Partry, resep kulit lumpia, resep kulit samosa, resep kulit wonton
Spring Roll Wrappers - Gambar oleh bbc.co.uk

Spring Roll Pastry 
(Adonan Dasar Kulit Lumpia, Samosa, dan Wonton)

Bahan :
60 gr tepung terigu serba guna
30 gr tepung jagung (maizena)
80 ml air
1/4 sdt garam

Cara Buat:
1. Campurkan kedua jenis tepung dan garam dalam wadah.
2. Tambahkan air, aduk hingga rata dan tidak menggumpal
3. Panaskan wajan datar anti lengket.
4. Teteskan sedikit minyak pada wajan, dengan api kecil, tuang sesendok sayur adonan 'spring roll pastry', miring-miringkan wajan searah jarum jam, hingga adonan tersebar tipis merata (gunakan bentuk cetakan bundar atau persegi sesuai selera untuk bentuk yang lebih rapi)
5. Saat tepi lembaran sudah mulai mengelupas, balik lembaran dan tunggu beberapa detik sebelum di angkat dari wajan.
6. Ulangi proses penuangan adonan pada wajan hingga adonan habis.
7. 'Spring roll pastry' dapat diletakkan saling bertumpuk dengan mengoleskan sedikit minyak di antara lembaran satu dengan yang lainnya, juga dapat disimpan dalam freezer untuk digunakan sewaktu-waktu dibutuhkan.

Well, another easy recipe has been done. Yuk, dicoba!
Happy cooking for happy tummy ^^



[Resep ini adalah murni hasil kreasi Dina Yulistiana. Apabila ingin meng-copy atau men-share konten ini, harap menyertakan sumber referensi. Yuk, Budayakan menulis dengan etika dan bukan mencontek semata! ^^]

Sunday 31 May 2015

Resep Mudah Buat Sendiri di Rumah : 'Play Dough' Bukan Plastisin

Siapa gak kenal 'Play Doh'?
Mainan kreatif buatan Amerika ini sudah sangat terkenal dan diminati bukan hanya oleh kalangan anak-anak, tapi juga dewasa. Coba saja browse dengan kata kunci Play Doh, pasti ada puluhan juta hasilnya. Bukan hanya artikel, tapi juga gambar dan video tutorial. Kalau sudah begini bisa dipastikan muncul beragam merek yang kemudian mengekor kesuksesan salah satu produk mainan terfavorit ini. Termasuk diantaranya, buatan negeri sendiri dengan merek 'Fun Doh'; yang mudah didapat dan tentunya lebih ekonomis.
Tapi, untuk anak-anak (yang punya anak-anak pasti paham), sebanyak apa pun kita belikan mereka 'play dough' ini, pasti masih tetap berasa kurang. Entah warnanya jadi saling campur sampai menghitam, lupa disimpan kembali hingga adonan kering, sampai tingginya kreativitas anak yang menyebabkan 'play dough' ini pada akhirnya menjadi salah satu mainan consumable. Gak dibeliin, nanti dibilang menghambat kreativitas, kalo dibeliin terus, dompet bunda dong yang jadi banyak hambatan?! (Yes, i've been there).
Kalau sudah begini, membuat sendiri 'play dough' adalah pilihan bijak, Moms. Selain lebih hemat, juga dapat membiasakan anak-anak untuk membuat sendiri benda-benda yang mereka butuhkan. Tingkatkan kreatifitas dengan membiasakan diri dan anak-anak kita bertanya 'bagaimana cara membuatnya?' dibandingkan dengan 'di mana membelinya?'. Yuk, biasakan hidup produktif, bukannya konsumtif ^^

resep play doh, plastisin, www.pojokreasitanpabatas.blogspot.com
Homemade 'play dough'
Then, ini dia, resep 'play dough' mudah untuk dibuat di rumah (bukan adonan plastisin ya; yang satu itu agak kurang praktis).
Selamat mencoba!

Bahan :
500 gr tepung terigu serba guna
1 sdm tepung terigu (untuk taburan meja)
200 gr garam dapur
6 sdt air jeruk nipis
4 sdm minyak sayur (boleh diganti dengan minyak goreng)
450 ml air panas
3 jenis pewarna makanan cair; biru, kuning, merah

Cara Buat :
1. Campur tepung terigu dan garam dalam wadah, aduk rata
2. Tambahkan air perasan jeruk nipis dan minyak sayur, aduk rata
3. Tambahkan air panas sedikit demi sedikit, aduk rata dengan spatula hingga adonan tidak menggumpal
4. Keluarkan adonan dari wadah, letakkan di atas meja yang sudah ditaburi tepung terigu. Gilas adonan, uleni hingga kenyal dan tidak lengket (tambahkan tepung bila adonan masih lengket, lakukan hingga adonan kalis dan mudah dibentuk)
5. Gulung adonan menjadi bentuk tabung, bagi menjadi 6 bagian sama besar.
6. Ambil satu bagian, tekan bagian tengahnya hingga membentuk ceruk, teteskan pewarna sesuai panduan pencampuran warna atau sesuai keinginan, uleni sekali lagi hingga warna tercampur rata.
7. 'Play dough' siap digunakan.

Panduan Pencampuran Warna :
1. Warna Biru, Kuning, dan Merah : campurkan 10 tetes pewarna makanan pada satu bagian adonan yang sudah kalis.
2. Warna Pink : campurkan 5 tetes pewarna merah, pada satu bagian adonan.
3. Warna Orange : campurkan 4 tetes pewarna merah + 6 tetes pewarna kuning, pada satu bagian adonan.
4. Warna Hijau : campurkan 4 tetes pewarna biru + 6 tetes pewarna kuning, pada satu bagian adonan.
5. Warna Ungu : campurkan 3 tetes pewarna merah + 7 tetes pewarna biru, pada satu bagian adonan.
6. Untuk menghasilkan warna yang gelap, teteskan lebih banyak campuran warna pada adonan. Sebaliknya, teteskan lebih sedikit pewarna untuk menghasikan warna-warna pastel.

Tips: Simpan 'play dough' dalam wadah tertutup rapat agar lebih awet dan terhindar dari jamur.


[Resep ini adalah murni hasil kreasi Dina Yulistiana. Apabila ingin meng-copy atau men-share konten ini, harap menyertakan sumber referensi. Yuk, Budayakan menulis dengan etika dan bukan mencontek semata! ^^]


Tuesday 26 May 2015

Saat Dikala Tidur pun, Saya Berpikir

Hallo... Lama banget ya, gak update blog. Well, kali ini saya akan chit-chat aja de; apa aja yang sudah terjadi selama beberapa bulan terakhir ini, saat-saat dikala tidur pun saya berpikir.
Wanna know? Keep on reading!
Ini adalah cerita mengenai pengalaman saya selama mengikuti Program Inkubator Bisnis yang diadakan oleh Womanpreneur Community.
Womanpreneur Community? Apaan siy? Awalnya saya juga gak tau. Resign dari kantor, saya kepengennya leyeh-leyeh aja di rumah, sampai kemudian saya 'kecemplung' dalam dunia jual-beli a.k.a. bisnis.
Tau diri kalau saya gak punya ilmu apa-apa tentang bisnis, saya lalu mencari-cari perkumpulan atau komunitas yang berjudul bisnis. Ketemu beberapa lembaga yang katanya men-support bisnis, tapi kok ya salah satu syarat jadi anggotanya harus sudah punya karyawan minimal berapa, bisnis sudah berjalan berapa lama. Padahal, bisnis saya baru juga beberapa minggu, masih bayi banget ini judulnya. Boro-boro punya karyawan, semua juga masih dikerjain sendiri (emoticons banjir air mata).
Sampailah saya bertemu dengan Womanpreneur Community ini, saya follow Instagram-nya, saya cari website-nya untuk daftar member. Saya request untuk masuk ke group Facebook-nya. Karena ceritanya saya mau cari ilmu, saya pantengin terus postingan wall-nya. Tiba-tiba, ada info kelas bisnis online, saya ikut dey.
Sebelumnya saya sudah pernah ikut juga yang namanya kelas bisnis online, Tapi, yang satu ini beda. Kenapa? Baru selesai materi hari pertama, udah bikin saya gak bisa tidur gara-gara kepikiran tentang isi materinya; pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab yang berkaitan dengan bisnis yang saya jalani.
Terpacu oleh kelas bisnis online yang dasyat ini, saya pun memberanikan diri untuk melangkah mengikuti kelas bisnis offline-nya Womanpreneur Community. Judulnya Inkubator Bisnis. Waktu mendaftar, saya berpikir; 'Wah, cocok banget niy. Secara bisnis saya baru lahir, masuk inkubator dulu ah!' Dengan harapan keluar inkubasi, bisnis saya bisa jadi bayi yang sehat dan siap menghadapi dunia luar.
Beberapa saat sebelum menghadiri kelas pertama di Inkubator Bisnis ini, saya mengalami pemerosotan semangat yang luar biasa sampai pada titik saya tidak ingin meneruskan usaha yang tengah saya rintis. Dalam hati, 'Salah sendiri, gegayaan siy pake acara pegen jadi enterpreneur-enterpreneur-an segala, padahal niatan resign  kan pengen leyeh-leyeh... Rasain deh!' Tapi, karena saya 'muka badak', dateng lah juga saya ke kelas Inkubator Bisnis itu, 'Udah bayar pun, masa gak dateng. Mana ngisi formulir pendaftarannya juga pake mikir, pake diseleksi juga. Masa iya, udah lolos seleksi formulir, gak dateng??'
Pada tahap ini saya baru sadar niy, 'Kok ada seleksi formulir segala ya? Biasanya kalo pelatihan kan asal daftar, bayar, dateng.' Saya baca lagi deh itu judul pelatihan bisnisnya. Jeng.. Jeng... INKUBATOR BISNIS, INSPIRING WOMANPRENEUR COMPETITION 4 (IWPC4).
Ahahahaha... kompetisi? Salah daftar kali ya? Apanya yang mau dikompetisiin? Niat bisnis aja udah merosot ke titik minus. Tapi, emang dasar muka badak, ya tetep aja saya dateng.
Womanpreneur Community, IWPC4
Foto Bersama Angkatan IWPC 4 Setelah Materi Visual Thinking oleh Bapak Taufan Arifin
Source : Majalah Success Nomor 02. Tahun IX/2015, Foto oleh : Bapak Syafrizai
Bulan pertama, pembekalan IWPC4
Materi-materi pembekalan yang wow! Sharing oleh Ibu Reny Feby, seorang Fashion Jewelry Designer, yang luar biasa, ilmu-ilmu yang luar biasa. Tapi, di kala itu saya merasa sangat takut dan ingin keluar dari ruangan kelas. Saya ingin pulang dan tidak kembali lagi. Kenapa? Banyak rasa berkecamuk di hati, banyak perasaan tidak nyaman, resistensi diri dan hati saya. Sehingga saya merasa tidak siap, takut, dan ingin lari.
Sampai pada saat kurasi produk dan produk saya tidak lolos QC oleh tim Womanpreneur Community (WPC), saya menangis. Bukan karena produk saya tidak memenuhi kualitas, tapi lebih kepada kesadaran bahwa ini adalah komunitas yang ternyata sangat peduli pada perkembangan anggotanya. Penerapan standar yang tinggi, bukan hanya produk tapi kualitas pelatihan dan anggotanya, adalah dunia yang sama sekali baru bagi saya, dunia yang sangat gelap pada saat itu, dan saya merasa sangat takut melangkah masuk ke dunia yang gelap itu.
Pulang ke rumah, saya dipenuhi oleh kegalauan akut, yang semakin menyeret saya untuk menyerah pada bisnis saya. Di titik itulah saya diharuskan untuk memilih; menyerah dan kalah, kemudian melupakan apa yang sudah terjadi and then have fun dengan uang saku dari suami atau memantapkan langkah untuk menembus kegelapan, untuk kemudian berjuang dan bekerja keras?
Dan saya memilih yang kedua. Saya butuh cahaya untuk melangkah melalui kegelapan dan saya sadar cahaya itu salah satunya adalah ilmu. Saya lawan ketakutan saya, dan berpikir apa yang bisa saya lakukan; untuk diri saya saat itu, untuk produk saya, untuk masa depan saya.
I was reborn; bukan hanya diri saya tapi keseluruhan konsep bisnis saya, termasuk produk saya. Restarting all over again. 
Saat inilah, tidur malam saya mulai terasa tidak nyenyak. Karena otak saya terus berputar, even ketika saya sudah tertidur, saya bisa mendadak terbangun dan menyadari, 'That's it! Jadi itulah yang harus saya lakukan besok.' Scary eh?
Womanpreneur Community, IWPC4
Ibu Irma Sustika, Founder Womanpreneur Community dalam Materi Business Model Canvas
Bulan kedua, pembekalan IWPC4
Dikejar waktu untuk pertemuan kedua kelas IWPC4, saya punya waktu kurang lebih sebulan untuk merubah seluruh konsep bisnis saya, menciptakan produk yang sama sekali berbeda, menerapkan pelajaran yang sudah saya terima di kelas pembekalan pertama.
Di bulan kedua, seluruh peserta diminta untuk ikut dalam bazaar di pusat perbelanjaan juga mempresentasikan bisnisnya di atas panggung di hadapan penonton (Ahahahaha... seriously?). Di atara kelelahan fisik yang luar biasa untuk persiapan bazaar sekaligus harus menghadiri kelas pembekalan, saya berhasil men-sinergikan otak dan lidah di atas panggung penjurian.
Alhamdulillah! Ternyata ini adalah proses eliminasi tahap pertama dan saya lolos ke tahapan 20 besar finalis. 'Kok bisa?' Saya juga gak pernah menyangka untuk bisa melangkah ke tahap selanjutnya. Saya merasa bisnis saya jauh di bawah peserta lainnya yang lebih berpengalaman. Tapi, dalam IWPC ini, bukan sebagaimana hebat pesertanya atau seberapa hebat bisnisnya, melainkan seberapa hebat progress yang tercipta selama masa inkubasi.

Bulan ketiga, pembekalan IWPC4
Memasuki bulan ketiga, saya kembali dihadapkan pada rangkaian acara inkubasi yang juga padat, layaknya bulan kedua; mengikuti kelas pembekalan, ikut serta dalam bazaar, kembali naik ke atas panggung untuk mempresentasikan progress bisnis masing-masing, dan melalui eliminasi yang ke-2 memasuki tahap 12 besar finalis. Saya kembali terpilih untuk melangkah lebih jauh dalam proses inkubasi ini. Saat nama saya dipanggil sebagai salah satu finalis dengan progress terbaik dan berhak maju ke tahap 12 besar, saya tidak bisa merasakan apa pun; harus bangga kah atau harus senang kah saya?
Kenapa? Karena saat itu pikiran saya mengalahkan perasaan saya, otak saya berputar begitu cepat. Memenuhi kepala saya dengan berbagai macam pertanyaan; apa yang harus saya tingkatkan, apa yang harus saya perbaiki, apa lagi yang harus saya pelajari, apa yang harus saya lakukan besok?
Wajah-wajah para mentor dengan energinya yang luar biasa, terus melintas di benak saya.
Karena lolos menjadi 12 besar finalis, dan masuk melangkah ke Grand Final Inspiring Womanpreneur Competition, menurut saya adalah suatu amanah yang harus saya emban. Judulnya aja inspiring, berarti paling tidak bisa menginspirasi yang lainnya, belum lagi womanpreneur, wow! predikat yang tidak ringan rasanya.
Di saat seperti itulah saya merasa sangat beruntung memiliki keluarga yang men-support secara penuh. Mentor-mentor hebat Ibu Irma Sustika, selaku founder Womanpreneur Community dan Mami Ietje S. Guntur, selaku co-founder yang senantiasa mendukung dan membantu dikala saya membutuhkan secercah cahaya untuk melangkah. Para Trainer dan juri, juga alumni IWPC angkatan sebelumnya yang perannya sangat besar bagi perkembangan 'new born baby' ini. Teman-teman sesama peserta IWPC4 yang saling mendukung, bahu-membahu dalam menggenggam impian (I have found another family).
Dan kemudian, malam-malam saya semakin dipenuhi suara desingan otak yang tidak berhenti berputar.
Womanpreneur Community, IWPC4
Mami Ietje S. Guntur, Co-Founder Womanpreneur Community dalam Materi Merchandising
Bulan keempat, pembekalan IWPC4
Ternyata bulan keempat, adalah masa karantina para grand finalis IWPC4. Karantina? for real?
Yup, betulan!
Kami, 12 peserta yang tersisa, di minta untuk menginap di Hotel dan menghadiri proses penjurian. Penjuriannya ala-ala sidang skripsi lho! Scared? Yes! Tapi, kalau saya berhasil melalui proses empat bulan ini, berarti saya pasti sanggup.
Saya masuk ke ruang sidang... eh, ruang penjurian, pada giliran pertama. Saya harus melalui tahap penilaian seorang diri, dihadapan tiga orang juri. Waduh! Deg-degan... sudah pasti. Tapi kan, saya ceritanya muka badak, jadi sok cool aja, padahal sih kaki gemetaran.
Di dalam ruang penjurian sampai saat keluar dari ruang penjurian yang lamanya kira-kira sejam, saya merasa sangat-sangat bersyukur dan beruntung bisa memasuki ruangan itu. Kenapa? Luar biasa sekali yang saya dapatkan di sana. Kalau mau diibaratkan, proses transformasi selama 4 bulan; sebelum ikut kelas pembekaan saya berada dalam kegelapan, setelah melalui proses pembekalan, saya mulai bisa melihat cahaya disekeliling saya, sampai ketika keluar dari ruang penjurian, saya merasakan secercah cahaya untuk melihat jalan saya menerobos kegelapan. Amazing? Salah satu hal terdahsyat dan luar biasa yang terjadi dalam hidup saya. Saya kembali meneteskan air mata. Saat itu, mengenang mimpi saya, menyadari bahwa saya sudah mendapat penerangan untuk melangkah lebih dekat dan menggenggamnya.
Ini sungguh sesuatu yang luar biasa!

I am a winner
Setelah proses karantina selesai, berlajut ke acara wisuda dan pengukuhan pemenang IWPC4. Lelahnya luar biasa, terlebih lagi karena otak saya semakin tidak kooperatif untuk menghadirkan mimpi indah atau paling tidak sekedar layar hitam, melainkan; apa, bagaimana, siapa, kapan, dan lain hal yang membuat kesadaran saya menang melawan kantuk dan lelah.
Setelah proses wisuda untuk seluruh peserta IWPC4, ternyata masih ada lagi proses penjurian lanjutan (oohh!). Sudah sampai di sini, tampilkan saja yang terbaik! Sekali lagi di atas panggung, di hadapan penonton, saya harus menjawab pertanyaan yang diajukan mengenai bisnis saya.
Waktunya juri membacakan nama para pemenang, 'Pemenang ketiga... Dina Yulistiana.'
'What? Nama saya barusan disebut ya? Kayanya salah denger deh.'
'Din, maju...!!' Teman saya berbisik.
'Waduh, beneran dong, yang tadi disebut nama saya... pemenang ketiga?'
Alhamdulillah, saya tidak pernah menyangka bisa menang. Saya tidak pernah menyangka bisa memegang salah satu trophy berkilau yang berjajar di atas meja hadiah sebagai pemenang. Karena bagi saya, menyandang predikat pemenang tidaklah penting, melainkan menang terhadap diri sendiri... itu jauh lebih penting. Ini bukan tentang kompetisi melawan sesama peserta, tetapi kompetisi terhadap diri sendiri.
Kemudian, saya melangkah maju, menerima ucapan selamat, bermacam apresiasi, dan menggenggam trophy itu. Saya baca tulisan yang tercetak di atasnya, 'Pemenang Ketiga Inspiring Womanpreneur Competition 4. Ini bukan waktunya untuk berbagga diri, melainkan adalah suatu amanah bagi saya untuk terus berprogres dan menjadi inspirasi. Amanah luar biasa yang harus saya emban... Insyallah!
Because i have dreams... and i'll make my dreams come true.

Womanpreneur community, IWPC, IWPC4
Setelah Pengukuhan Pemenang IWPC4, I am a winner!
Well, itulah pengalaman saya selama empat bulan mengikuti proses Inkubator Bisnis, Inspiring Womanpreneur Competition 4. Saya harap tulisan saya gak boring dan bisa menginspirasi atau paling tidak membangkitkan semangat untuk berjuang mewujudkan mimpi kalian.
Seperti kata-kata motivasi yang sering saya dengar dan baca; bermimpilah yang tinggi, bermimpilah sesuatu yang besar, kemudian bangun, mulai bekerja keras dengan penuh keyakinan dan tekad yang bulat, maka impian itu akan kalian genggam.

Mau merasakan pengalaman seperti tulisan saya ini? Gak harus sudah punya usaha kok. Kalau penasaran dan pengen ngerasain nikmatnya 'di-bully', gabung aja di Womanpreneur Community (WPC), dijamin ketagihan. Asli, nagih!
Klik sekarang www.womanpreneur-community.com
Banyak hal yang bisa dipelajari, sharing, networking, berbagai manfaat dan sarana untuk membangun dan membantu pengembangan bisnis.
See you around and be a winner! ^^


[Tulisan ini adalah murni hasil karya Dina Yulistiana, bila ingin meng-copy atau men-share konten ini, harap menyertakan sumber referensi. Yuk, budayakan menulis dengan etika dan bukan mencontek semata!^^]

Wednesday 4 February 2015

Secret Key : Rahasia Cantik dari Negeri Ginseng

    Saya bukanlah orang yang suka dengan keribetan penggunaan perawatan wajah; susu pembersih, toner, lotion, essence, serum, krim siang, krim malam, belum lagi sunblock, etc. Tapi, bukan berarti saya tidak suka merawat wajah dan tubuh, lho! 
   Duluuu... sekali, saya pernah pakai krim dokter. Tapi, ini buat kulit wajah saya terkikis dan sensitif. Saya juga pernah pakai produk di jual bebas, yang kebanyakan malah menjadikan kulit saya jadi bermasalah atau pernah sekalinya cocok, efeknya kurang tampak.
    Jadi, saya tinggalin semua itu dan beralih kembali ke perawatan saya sehari-hari (yang gak pake ribet); cukup cuci muka pakai sabun, lotion seluruh badan setelah habis mandi, dan lip balm sepanjang hari. Intinya, hanya menjaga kulit tetap bersih dan terjaga kelembabannya 24 jam sehari.
    Tapi, seiring bertambahnya usia, saya sadar kalau pemeliharaan kulit tidak cukup hanya dengan perawatan dasar seperti itu. Selain itu mengingat regenerasi kulit yang mulai melambat; bekas jerawat kala PMS jadi susah hilang, kulit mulai kelihatan kusam, dan garis muka mulai terbentuk. Jadi deh, saya mulai browsing produk perawatan yang kira-kira cocok untuk saya; bukan cuma cocok untuk kulit tapi juga dengan kebiasaan saya (yang gak mau ribet) dan tentunya yang valuable (harga hemat yang boros kualitas).
   Btw, Dari jaman saya masih sekolah, saya sudah tertarik dengan yang namanya produk SKII. Lihat iklannya pertama kali di tv, membuat produk produksi Jepang ini jadi wishlist utama must have product saya. Ketika mulai kerja, terpikirkan untuk mulai mencoba, tapi entah kenapa selalu gak jadi beli (ntar-ntar aja deh, kalo udah mulai butuh perawatan anti-anging baru beli), lagian harganya mahal bingitz!
   Tapi, ternyata penundaan saya gak sia-sia juga. Semakin ke sini, semakin banyak pilihan varian produk kecantikan. Bahkan, ada produk ala SKII dengan khasiat yang sama namun harganya yang jauh lebih hemat!
   Kok bisa ya? Entah karena apa, mungkin juga strategi pasar atau yang lainnya. Tapi kalau saya analogikan mungkin seperti mobil keluaran Honda dan KIA; dengan harga yang sama, untuk mobil KIA bisa mendapat fitur yang lebih banyak dibandingkan Honda. Jadi, kalau dengan spesifikasi yang sama, sudah pasti Honda harganya lebih mahal (ini cuma analogi sederhana... No hard feeling ya!).
   Anyway, these miracle products are called Secret Key. Pertama kali saya memutuskan untuk memilih brand ini, karena tentunya mereka punya produk-produk perawatan yang alami, terlebih lagi karena adanya produk dengan kandungan 'pitera' (seperti yang ada di wishlist utama saya), juga ada varian produk snail. Siput?? Yup! Produk snail ini terkenal bisa meregenerasi kulit rusak dan menghilangkan spot hitam lho!
[Biarpun belakangan saya baru tahu bahwa banyak juga beredar produk Pitera dan Snail lainnya yang diproduksi oleh Thailand, of course dengan harga yang lebih murah lagi]
    Kandungannya produk ala SKII ini sendiri adalah Galactomyces a.k.a ragi a.k.a yeast (which one sounds familiar to you?). Secret Key menyebut varian ini sebagai Yeast Line; terdiri dari Starting Treatment Essence (disingkat STE, seperti di gambar), Starting Treatment Cream (krim malam), Starting Treatment Aura Mist (buat semprot-semprot wajah sebelum pakai make-up), dan Starting Treatment Mask Pack (yang ini masker instan).
   Then, setelah melewatkan waktu yang agak lama memilih produk apa yang akan saya beli, akhirnya saya memutuskan untuk memesan salah satu paket produk Secret Key (paket hemat), terdiri dari:
1. STE
2. Snail + EGF Repairing Essence, dan
3. ST Mask Pack. Selain itu
Selain itu, saya juga membeli: 
4. Snail + EGF Repairing Eye Cream-nya dan
5. Black Out Pore Minimizing Pack (masker untuk mengecilkan pori-pori dan menghilangkan sebum wajah; warnanya abu-abu dan teksturnya seperti cream).

Paket Perawatan Secret Key

    Hasilnya? Setelah seminggu pemakaian; STE dua kali sehari pagi malam, Snail Eye Cream tiap malam, Black Out Pore Minimazing Pack dua kali seminggu. Tadaaa.... Muka saya berubah jadi lebih cerah, halus, sebum berkurang, dan bye-bye mata panda! And... semua itu gak pake acara kulit jadi sensitif, merah, apalagi ngelupas ala perawatan dokter pada umumnya (been there before).
[Di akhir minggu pertama, wajah saya agak terasa gatal dan kering. Tapi, dengan mengoleskan Deep Energy Facial Oil (sample yang diberikan sebagai bonus pembelian), kulit saya langsung kembali lembab tanpa efek kilau minyak].
    Minggu kedua pemakaian; masih dengan rutinitas yang sama, wajah saya jadi sehalus anak saya yang batita, lebih cerah lagi, glowing (bercahaya), garis-garis di dahi dan smile line mulai berkurang, pori-pori mengecil, kantung mata berkurang (yeiiy!!).
Btw, karena review ini dibuat setelah dua minggu pemakaian, saya belum bisa menyertakan pemakaian selama sebulan. Tapi, mengingat dua minggu aja sudah amazing, untuk sebulan pemakaian pasti superb!
   Eh, Snail + EGF Repairing Essence-nya belum dibahas ya?? Itu karena saya beli produk ini untuk suami saya. Suami saya punya masalah melasma di wajah (flek hitam yang biasa timbul pada wanita di masa kehamilan atau seiring penuaan kulit), kulit kering, pori-pori besar, dan bekas jerawat. Dengan kombinasi penggunaan Snail + EGF Repairing Essence dua kali sehari (pagi dan malam) dan Black Out Pore Minimizing Pack sekali seminggu. Dalam dua minggu, flek-fleknya jadi berkurang, kulit jadi lebih lembab dan kenyal juga halus, plus pori-pori mengecil. Produk Snail Line ini, sejak pertama kali dipakai sudah membuat kulit sejuk dan lembab.
    Khasiatnya oke, harganya?? Menurut saya super hemat. Untuk STE, dalam sekali pakai cukup 4 tetes sudah bisa untuk keseluruhan wajah dan leher (satu botol STE 155 ml, kalau satu tetes = 0,05 ml, berarti satu botol bisa digunakan selama kira-kira 388 hari atau lebih dari setahun!!), produk yang lain juga cukup pakai sedikit untuk hasil yang maksimal. Produk-produk yang saya beli, masing-masing harganya di bawah 300 ribu. Tapi, karena ada program paket, jadi lebih hemat lagi. Jadi, gak sampai dua ribu rupiah untuk perawatan dengan Secret Key setiap harinya. Untuk produk yang efeknya terbukti, hemat banget kan?
   Terus di mana belinya? Sebetulnya (maaf) saya kurang tau di mana gerai Secret Key ini di Indonesia. Tapi, produk ini banyak sekali dijual secara online di market place seperti Lazada, qoo10 atau yang lainnya. Untuk produk-produk yang saya pakai ini, saya beli langsung dari distributor Secret Key secara online di secretkey.co.id. Fast respond, packaging rapi, dan trusted! Coba kunjungi web-nya deh... Ada banyak banget varian perawatan dari bahan alami yang 'aneh-aneh' tapi menarik. Tinggal pilih sesuai kebutuhan n' voila! Wajah kamu bakal jadi 'kinclong' dan pastinya sehat.



[Tulisan ini adalah murni hasil karya Dina Yulistiana, bila ingin meng-copy atau men-share konten ini, harap menyertakan sumber referensi. Yuk, budayakan menulis dengan etika dan bukan mencontek semata!^^]

Wednesday 28 January 2015

Carl's Jr. - Restoran Cepat Saji yang Ramah Pelanggan


   Ada kalanya saya tidak punya ide memasak sama sekali (or you may say, i don't feel like cooking) dan bila saat-saat itu tiba di kala weekend, maka makan di luar menjadi solusi yang sangat menyenangkan. 
   Suatu ketika, bersama suami dan anak-anak, saya berkunjung ke Carl's Jr., salah satu restoran cepat saji dengan menu utama burger. Kebetulan sekali salah satu gerainya baru dibuka di Mall dekat rumah.
   Seperti restoran cepat saji lainnya, pelanggan bisa memilih menu a la carte atau paket, tidak ketinggalan paket anak-anak dengan bonus mainan (paket anak di sini cenderung lebih murah dibanding di tempat lainnya; mungkin karena bonusnya bukan berupa action figure yang diproduksi dengan licence). Berbagai jenis burger bisa dibeli mulai dari harga 20 ribu-an, sedangkan untuk minuman dan es krim mulai dari 10 ribu. Pilihannya pun cukup beragam dan unik; burgernya ada yang dilengkapi dengan nanas atau jamur sampai cabe jalapeno yang terkenal pedas itu.
 Untuk minuman juga bervariasi; tidak melulu soft drink, melainkan juga ice tea dan milk shake. Menu yang lain juga cukup menarik; seperti beberapa jenis salad atau kentang goreng yang bisa dipesan sesuai selera.
  Over all, harga makanan di Carl's Jr. relatif lebih hemat. Walaupun dari segi rasa, Carl's Jr. masih kalah dibanding restoran cepat saji yang menyediakan grilled burger lainnya.
  Tapi, untuk dine-in, Carl's Jr. bisa masuk predikat recommended fastfood resto lho! Kenapa sih??

1. Freeday Friday; kamu bisa makan lebih hemat setiap hari jum'at dengan promo 'Buy 1 get 1 Burger' (walaupun untuk free burgernya ditentukan dan tidak bebas memilih).
2. Free Refill Drink; khusus makan di tempat, kamu bisa refill minuman kamu sendiri, karena Carl's Jr. menyediakan dispenser minuman yang mudah dijangkau pelanggan; pilihannya ada soft drink, non-sweet ice tea, dan sweet green tea.
3. Kotak tissue di setiap meja; hal ini memudahkan pelanggan bukan?? Dibanding kertas tissue yang diberikan dari counter pemesanan dengan jumlah terbatas.
4. Salt n' paper (dan pensil!), juga di setiap meja.
5. Stop kontak; yang ini tentunya memudahkan sekali bagi pelanggan yang suka hangout sambil berkutat dengan gadget.
6. Area bermain anak; walaupun kurang cocok untuk anak dengan usia di bawah 4 tahun, arena permainan anak di sini cukup seru dan menyenangkan; berupa halang rintang besar yang dilengkapi dengan papan luncur.
7. Balon Gratis; yang satu ini sudah pasti jadi favorit anak-anak, ditambah balonnya dilengkapi icon Carl's Jr. yang berbentuk bintang lucu.
8. Beberapa jenis kursi; datang dengan keluarga bisa pilih sofa yang nyaman, makan siang sambil meeting, bisa pilih hard chair, atau kursi bar kalau kamu datang dan makan sendirian (no offense).

 Yup! Tampaknya Carl's Jr. sangat memperhatikan kepuasan pelanggannya. Bahkan mereka punya questioner yang disertai drop box untuk menampung kesan pelanggan. Selain itu tersedia juga Free delivery (min. pembelian 100 ribu) untuk kamu yang ingin mencicipi menu Carl's Jr. tapi sedang tidak ingin keluar rumah.
 Jadi, lain kali mau hangout sama teman, sekedar makan siang bersama keluarga, atau butuh tempat buat nongkrong sendirian, Carl's Jr. bisa jadi pilihan yang cukup asik, bukan?! Yang pasti, kamu bisa berlama-lama di sini dengan tetap merasa nyaman.
    Oya... Satu lagi, wastafel restoran yang satu ini, bersih lho! ^^


[Tulisan ini adalah murni karya Dina Yulistiana. Bila ingin meng-copy atau men-share konten ini, harap menyertakan sumber referensi. Ayo, budayakan menulis dengan etika dan bukan mencontek semata! ^^]

Tuesday 27 January 2015

Homemade Jelly Drink

    Saya suka sekali yang namanya jenis-jenis kudapan kenyal berserat; agar-agar, konyaku, puding, minuman jelly, sampai cincau. Setiap ada varian baru yang dijual di minimarket, saya pasti langsung tertarik untuk mencicipinya. Bahkan, sering kali, untuk jenis favorit, saya bukan cuma membeli satu atau dua kemasan, melainkan satu pak sekaligus. Kedengarannya agak lebay ya? But I think that's fine, since everyone has their own fave, don't they?!
    Well, karena dasar itulah, ditambah persediaan per-jelly-an saya yang sering kali ludes dalam waktu singkat, saya mencoba untuk meramu Jelly Drink Buatan Sendiri. Jadi, saya bisa memenuhi seluruh kulkas saya dengan minuman jelly berbagai rasa (for real!) dan menikmatinya kapan pun saya ingin (yeiiy...! ^^) plus tentunya lebih sehat.
    Anyway, here is the simple recipe of My Cool yet Refreshing Homemade Jelly Drink.

HOMEMADE JELLY DRINK
(Untuk 8 porsi dalam kemasan @350ml)

Bahan:
1. 1 pak bubuk jelly/konyaku siap pakai (di resep ini saya menggunakan produk Nutrijell rasa anggur)
2. 2100 ml air (atau encerkan tiga kali dari petunjuk penggunaan di kemasan bubuk jelly)
3. 400 gr gula pasir
4. 1/2 sdt bubuk citrun (tambahkan menjadi 1 sdt bila produk yang digunakan tidak menyertakan bubuk pengatur keasaman)
5. 60 ml sirup lemon
6. 90 ml konsentrat Jeruk Mandarin (saya menggunakan produk Sunquick)
7. 1300 ml air es matang

Cara Buat:
1. Campur bubuk jelly dengan gula pasir.
2. Jerang air di atas kompor, masukkan campuran bubuk jelly sebelum air mulai panas, aduk perlahan hingga larut dan air mendidih.
3. Matikan kompor, diamkan jelly selama 5 menit/hingga uap air hilang.
4. Larutkan bubuk citrun, aduk rata.
5. Siapkan beberapa kemasan dengan tutup (lid container) yang tahan suhu panas dan dingin, isi masing-masing kemasan setengah penuh dengan larutan jelly. Diamkan hingga kenyal dan dingin.
6. Campur sirup lemon dan konsentrat jeruk dengan air es, tuang ke atas jelly sampai kemasan hampir penuh.
7. Simpan jelly drink dalam kulkas, sajikan dingin dengan sedotan.

*) Rasa Homemade Jelly Drink ini bisa juga disesuaikan dengan selera kamu lho! Misalnya, kamu cukup mengganti bubuk jelly rasa anggur dengan mangga dan memadukan konsentrat jeruk dengan sirup frambozen untuk sensasi 'tropical punch'. Selain itu, masih banyak lagi kombinasi rasa unik dan segar dari minuman kenyal yang satu ini. Jadi, asah ide dan kreasikan sendiri Jelly Drink kamu ya!

Nah, gampang banget kan buatnya? Selamat mencoba ya!
 N' always be happy cooking (^^)


[Resep ini adalah murni hasil kreasi Dina Yulistiana. Apabila ingin meng-copy atau men-share konten ini, harap menyertakan sumber referensi. Yuk, Budayakan menulis dengan etika dan bukan mencontek semata! ^^].


Yummy Bread Casserole, Cukup 30 Menit!

    Duh, weekend sibuk nih! Gak sempat buat sarapan; buru-buru ngejar akad nikah pagi/ pengajian Ahad.

Or...

    Weekend is lazy day; bangun siang aja deh. Ups! Jadi gak sempat belanja n' cuma ada roti sama frozen food, plus di luar hujan?!

    Jadi gak sarapan?? Jangan dong! Sarapan penting lho! Selain sebagai sumber nutrisi otak, sarapan juga bisa membantu kamu untuk tetap fit sepanjang hari, dan yang paling penting, sarapan juga bisa membantu menurunkan berat badan kamu!

    So, Cobain resep yang ini yuk! Gampang banget buatnya, cepat dan tentunya enak. Selain untuk sarapan, bisa juga untuk teman minum teh sore atau cemilan waktu break.

BREAD CASSEROLE

Bahan:
1. 7 lembar roti tawar (kalau menggunakan roti tawar kupas, tambahkan 1 lembar)
2. 5 batang sosis serbaguna, belah jadi dua memanjang
3. 5 lembar Ribs Smoked Beef (dapat diganti dengan Smoked Beef bulat biasa; belah jadi 4 bagian)
4. 1 sdt garam
5. 1/2 sdt merica bubuk
6. 1 butir telur ayam, kocok lepas
7. 250 ml susu cair putih full krim
8. 150 ml air (ganti dengan susu seluruhnya untuk rasa yang lebih creamy)
9. 50 gr keju cheddar, parut (bisa diganti dengan keju mozzarella; remas-remas)

Cara Buat:
1. Siapkan pinggan tahan panas ukuran 20x20cm (bisa diganti dengan wadah alumunium foil atau loyang yang diolesi margarin)
2. Panaskan oven
3. Susun roti tawar di dasar pinggan, buat satu lapisan; potong roti bila perlu.
4. Susun Smoked Beef di atas roti.
5. Susun kembali roti tawar di atas Smoked Beef, buat lapisan ke-dua.
6. Susun potongan sosis di atas roti.
7. Tutupi sosis dengan lapisan ke-tiga roti tawar, pastikan roti menutupi seluruh permukaan pinggan.
8. Campur air, susu, telur, garam, dan merica; aduk rata.
9. Siramkan campuran susu ke atas pinggan, pastikan seluruh lapisan terendam, tekan-tekan sedikit dengan garpu agar cukup padat.
10. Taburi keju parut di atasnya.
11. Panggang dalam oven dengan suhu 200°C (Gas 4) selama 20 menit.

Voila! Bread Casserole kamu, siap untuk disantap. Resep ini cukup untuk 4-6 porsi. Teksturnya garing si atas dan super lembut di dalam... Yumm!

Selamat mencoba n' happy cooking! (^^)


[Resep ini adalah murni hasil kreasi Dina Yulistiana. Apabila ingin meng-copy atau men-share konten ini, harap menyertakan sumber referensi. Yuk, budayakan menulis dengan etika dan bukan mencontek semata! ^^]
 

Thursday 22 January 2015

Situ Gintung - A Renewed Beauty

     Dini hari, tanggal 27 Maret 2009, tanggul Situ Gintung jebol. Sebanyak lebih dari 50 orang tewas karena bencana tsunami kecil itu. Tentunya banyak spekulasi dan mitos di balik terjadinya tragedi tersebut; salah satunya kepercayaan warga sekitar akan adanya sosok buaya putih jelmaan, layaknya Nyi Roro Kidul dari Pantai Selatan. Walaupun setelah itu, jebolnya tanggul itu dinyatakan akibat usia konstruksi yang sudah tua.
    Anyway, mitos buaya putih itu memang selalu saya dengar sedari kecil. Entah tujuannya untuk membuat pengunjung Situ jadi ramai atau sekedar memberikan kesan angker.
    Sudah lebih dari 20 tahun, daerah sekitar Situ Gintung menjadi andalan daerah wisata, kebanyakan bagi warga sekitar; untuk warga yang ingin berwisata alam murah, berenang sambil berekreasi bersama keluarga, atau sekedar makan siang bersama kala weekend.
  Setelah peristiwa jebolnya tanggul dan direkonstruksi ulang, Situ Gintung jadi tempat yang lebih menyenangkan lagi untuk warga sekitar.

Apa saja sih yang bisa dilakukan di sini?

1. Olahraga; mau lari pagi, naik sepeda, atau sekedar jalan santai bisa lho! Situ Gintung punya jogging track keliling danau. Kalau weekend cukup ramai di pagi hari. Ada juga beberapa warga yang mengajak hewan peliharaannya untuk jogging bareng.
Setiap minggu pagi, juga ada ajang senam kesegaran di samping monumen Situ Gintung yang bisa kamu ikuti secara gratis lho!

2. Rekreasi keluarga; biarpun gak banyak tempat untuk gelar tikar, tapi kita bisa duduk-duduk santai di pinggir danau.

3. Kumpul-kumpul bareng teman atau kecengan; ngobrol ringan sambil memandang danau dan ditemani angin rasanya cukup menyenangkan dan menyegarkan, bukan? Biarpun yang meramaikan kebanyakan mahasiswa, secara Situ ini berdekatan dengan beberapa universitas seperti UIN dan Univ. Muhammadiyah (kadang-kadang para mahasiswa juga menggelar ajang pencarian dana di sini; berjualan kue atau ngamen).

4. Wisata kuliner; biarpun gak terlalu banyak yang dijual di sini, tapi cukup memfasilitasi pengunjung kok! Kalau pagi, sehabis olahraga, kita bisa istirahat sejenak sambil makan nasi uduk, lontong sayur, atau kue-kue basah sampai cemilan unik seperti baso goreng dan tahu bulat. Ada juga yang jual mainan anak (mengingat banyak keluarga yang datang) juga gerobak sayuran (biasanya ibu-ibu kalau habis olahraga pagi pasti mampir belanja untuk  bahan masakan di rumah, kan?).
Sore hari, makanan yang ada sudah berbeda. Kebanyakan penjual minuman yang tersedia, dari mulai minuman kemasan sampai kopi hangat bisa kamu beli di sini. Kalau lapar, biasanya ada gerobak penjual siomay, batagor, atau baso.

5. Memancing; di tepi danau ini banyak sekali tambak-tambak warga yang berisi ikan air tawar. Biasanya kita bisa memancing dengan membayar sewa di salah satu saung pancing di sini. Mungkin juga bisa mancing for free kalau mancing di tempat yang jauh dari tambak.
Memancing Kala Sunset - Situ Gintung

6. Sightseeing; bisa juga kok kalau cuma mau cuci mata di sini. Pagi-pagi, kamu bisa lihat sinar matahari menerobos sela-sela daun. Kalau beruntung, kamu juga bisa lihat para ekspatriat berolahraga selancar atau kayak. Maklum, di Situ Gintung juga ada sports club khusus warga asing. Sore hari, kamu bisa menikmati sunset juga.

7. Selfie; mau foto-foto? Gak usah malu! Banyak banget yang selfie atau groufie di sini. Tempatnya oke buat foto shoot, banyak latar menarik juga lho! Selain pemandangan danau, ada juga monumen Situ Gintung atau tanggulnya yang cukup vintage. Kalau kamu cukup kreatif, bisa juga foto di atas perahu bambu atau dengan latar ilalang coklat bahkan latar batu cadas juga bisa.
Groufie Sandal - Situ Gintung

8. Berenang? Outbound? Futsal? Makan siang di restoran? atau camping?? Bisa juga. Tapi, untuk yang ini, tempatnya bukan di danaunya ya! Kamu bisa melakukan kegiatan-kegiatan ini kalau berkunjung ke Taman Rekreasi dan Restoran Situ Gintung; tujuan wisata berbayar yang cukup menarik dan menyenangkan untuk berlibur atau arisan keluarga dengan pemandangan langsung ke danau.

    Btw, untuk masuk ke Situ Gintung, kamu cukup membayar Rp. 3.000,00 untuk pengganti parkir motor (akses parkir untuk mobil agak susah) dan pejalan kaki gratis! Di sini juga ada fasilitas toilet umum berbayar dan dekat dari masjid.

    So, this is one of recommended places! Weekend ini kamu kemana? Situ Gintung, yuk!


[Tulisan ini adalah murni hasil karya Dina Yulistiana, apabila ingin meng-copy atau men-share konten ini, harap menyertakan sumber referensi. Yuk, galakkan menulis dengan etika, dan bukan mencontek semata! ^^]

Referensi : www.bbc.co.uk/indonesian/news/story

Monday 19 January 2015

Cemilan Mudah, Cepat, dan Lezat : Pastry Manis atau Gurih

Yuk! Belajar buat pastry yang simple dan enak. 
Bikinnya gak pake lama or repot, bisa buat cemilan manis sore atau simple breakfast yg gurih.
Here are the recipes...

RESEP I
PEAR PASTRY


Bahan:
1. Lembaran puff pastry beku siap pakai ukuran 20x20cm (Bisa ditemukan di bagian makanan beku di supermarket), diamkan selama 20mnt di udara terbuka.
2. 1/2 buah pear golden, potong kubus 1x1cm (bisa diganti dengan 1bh apel granny smith/washington ukuran sedang)
3. 30 gr kismis, rendam dalam air panas sampai mengembang dan lunak, saring
4. 4 sdm gula pasir (tambahkan atau kurangi sesuai selera, bisa diganti dengan gula palem/brown sugar kalau suka)
5. Sejumput pala bubuk
6. Sejumput kayu manis bubuk
7. Sejumput garam
8. Margarin dan putih telur untuk olesan

Cara Buat:
1. Panaskan oven
2. Campur pear, kismis, gula, pala bubuk, kayu manis bubuk, dan garam dalam mangkuk; aduk rata.
3. Tuang bahan isi di atas puff pastry, oleskan tepinya dengan air, lipat dua seperti pastel, dan tekan-tekan dengan garpu sehingga merekat.
4. Oleskan bagian atas pastry dengan putih telur agar hasilnya mengkilat dan cantik
5. Letakkan di atas loyang yang sudah di olesi margarin
6. Panggang dalam oven bersuhu 200°C (gas 5) selama 15 menit.
7. Pear pastry siap untuk dihidangkan (untuk 4 potong).

*) Pear pastry ini cocok dihidangkan bersama ice cream vanilla untuk kudapan manis, juga teh oolong/english brakfast dengan gula batu.

************************************************

RESEP II
TUNA PASTRY


Bahan:
1. Lembaran puff pastry beku siap pakai ukuran 20x20cm (Bisa ditemukan di bagian makanan beku di supermarket), diamkan selama 20mnt di udara terbuka.
2. 90 gr Tuna chunk kalengan dalam saus tomat pedas (jenis saus dapat disesuaikan dengan selera)
3. Satu butir telur
4. Margarin dan putih telur untuk olesan

Cara Buat:
1. Panaskan oven
2. Campur tuna dan telur dalam mangkuk; aduk rata.
3. Tuang bahan isi di atas puff pastry, oleskan tepinya dengan air, lipat dua seperti pastel, dan tekan-tekan dengan garpu sehingga merekat.
4. Oleskan bagian atas pastry dengan putih telur agar hasilnya mengkilat dan cantik
5. Letakkan di atas loyang yang sudah di olesi margarin
6. Panggang dalam oven bersuhu 200°C (gas 5) selama 15 menit.
7. Tuna pastry siap untuk dihidangkan (untuk 4 potong).

*) Tuna pastry ini cocok dihidangkan bersama lemon tea/pepermint tea dengan tambahan madu sebagai pengganti gula, bisa juga dengan secangkir kopi untuk sarapan.

Selamat mencoba n happy cooking! (^^)


[Seluruh resep adalah murni hasil kreasi Dina Yulistiana, untuk meng-copy atau men-share konten ini, harap menyertakan sumber referensi. Ayo, galakkan menulis dengan etika dan bukan mencontek semata! ^^]

************************************************

Anyway, kalau punya waktu yang agak banyak, gak ada salahnya untuk coba buat adonan puff pastry sendiri lho!
Ini resepnya....

RESEP ADONAN DASAR PUFF PASTRY

Bahan : 
[Adonan I]
1. 1000 gr tepung terigu protein sedang
2. 100 gr mentega/margarine
3. 15 gr garam
4. 30 gr gula pasir
5. 20 gr susu bubuk
6. 550 ml air
[Adonan II]
1. 750 gr pastry margarine (bisa didapatkan di toko-toko yang menjual bahan kue)
2. 100 gr tepung terigu

Cara Membuat:
1. Adonan I : campur semua bahan adonan I ke dalam mixer, aduk hingga rata selama 10mnt. Lalu bulatkan menjadi bentuk bola, diamkan 10mnt, sisihkan.
2. Adonan II : campur semua bahan adonan II ke dalam mixer, aduk dengan kecepatan rendah sampai adonan cukup lunak dan lentur. Gilas adonan, bentuk persegiempat, sisihkan.
3. Kempiskan adonan I, gilas membentuk persegi panjang. Taruh adonan II di tengahnya, lipat keempat sudut adonan ke arah tengah membentuk amplop.
4. Gilas kembali adonan membentuk persegi panjang. Lipat 1/3 bagian adonan ke tengah, lalu lipat 1/3 bagian sisa adonan ke tengah sehingga bertumpuk. Setelah itu, masukkan adonan ke dalam freezer selama 1 jam.
5. Keluarkan adonan dari freezer, gilas lagi membentuk persegi panjang, lalu buatlah lipatan seperti di atas, ulangi hingga tiga kali.
6. Adonan siap digunakan.

*) Adonan dasar puff pastry ini bisa di simpan dalam freezer (suhu -18°C), dengan cara melindungi tiap lapisannya dengan plastik agar tidak kering; dan dikeluarkan sewaktu-waktu akan dipakai.

Referensi : Pastry, Teori & Resep International oleh Manifred Lange, 2005.

Wednesday 14 January 2015

1st Post - Introduction

     Apa sih ini?
   Ini adalah tulisan seorang Dina Yulistiana yang bersumber dari area Broca Lobus Frontalis otaknya yang terus-menerus berputar dan berdesing tiada henti.
     Stop! Cukup puitisasinya ya...
     Karena blog ini bukan berisi puisi, fiksi atau yang lainnya... Blog ini murni mengenai kreativitas yang muncul dan sebisa mungkin dituangkan dalam tulisan untuk dibagi kepada pembacanya (hope you'll find it interesting); Things like crafting, cooking, designing, recommendation or even just chit-chat or maybe (err...) poems. Well, semua yg membutuhkan kemunculan sisi kreativitas kita.
   Actually, kemunculan blog ini adalah untuk pemenuhan tugas pertama dari kelas 'Blogger untuk Pemula' yang saya ikuti. Sambil berharap agar saya sanggup tetap menulis di sini. Karena writing is one of my passions... and writing always make me feel a human, which seldom i can do since i am a really busy person (or you might call it lazy).
     Akan ada banyak cerita atau mungkin tips or just things to be shared dalam blog ini.
     Hope u enjoy reading it even if it's just a glance between ur busy hours!
   Karena itulah blog ini berjudul Ruang Rehat; sebuah pojok kreasi penuh kreativitas dengan harapan dapat membawa pembacanya melupakan sejenak aktivitas mereka untuk beristirahat dan menyegarkan kembali benaknya (^^).
      So, it's starting....
Sumber gambar : 02varvara.wordpress.com